Sabtu, 06 Oktober 2018

Sebuah Kata Untuk ‘SYDANK’


Sebuah Kata Untuk ‘SYDANK’

Karena sebuah perbedaan kami dipertemukan. Karena sebuah kekurangan kami didekatkan. Karena sebuah rasa kasih sayang kami dipersatukan oleh-Nya. Entah kapan rasa itu muncul dan terus teringat, walau mereka tak berwujud hingga saat ini.

Angin membawanya menghilang hingga tak dapat lagi dirasakan hembusan kepergian. Hanya bayang – bayang yang ia tinggalkan disini. Walau, sepertinya ia lupa bahwa ia meniggalkan sesuatu. Sebuah rasa yang sulit diungkapkan, susah dilupa.

Tak apa. Biar rasa ini senantiasa hadir dalam hati ini. Hingga akhirnya ia tak kuasa menahan dan pergi jua... maafkan diri ini yang jauh dari sempurna, sesempurna bulan yang berhasil menghiasi sinarnya di tengah gelapnya malam.

Aku selalu merindukan bayangmu. Ditengah gelapnya malam, kusampaikan rindu ini dari hati yang paling dalam, sebuah rasa yang tak pernah padam, untukmu yang jauh disana, berdinding jarak dan waktu, berbatas ruang diantara kita, aku rindu...

Takdir yang mempertemukan kita. Takdir pulalah yang memisahkan kita. Kita bertemu secara baik- baik, maka ketika kita berpisah juga harus dengan baik- baik pula. Ketika pertemuan itu datang, jujur, terbesit rasa enggan untuk mengenal kalian, bahkan lebih dekat dengan kalian. Rasa takut yang berlebih ini nyatanya dapat terkalahkan.

Terkadang nafsu dapat melabuhi jiwa, walau tak sepenuhnya jiwa melabuhi nafsu. Sepertinya nafsu untuk tak mengenal kalian sangat tinggi tingkatannya, namun nyatanya dapat dilabuhi jua oleh jiwa. Taraaa! Kita bertemu, dan lebih dekat.

Waktu berjalan begitu cepatnya. Memaksa hati dan langkah berjalan begitu cepat, berjalan seirama walau terasa cepat.  Tak disangka takdir untuk berpisah dengan kalian semakin diujung tanduk..

Rasa takut itu mulai datang menghampiri. Sama seperti saat pertama kali kita bertemu, dengan tingkatan rasa yang sama, ragu. Namun, mau dikata apa, diharapkan atau tidak, tidak ada yang bisa mencegah rencana dari-Nya. Semua kuserahkan kepada-Nya. At the last kita pergi dan berjalan masing-masing, sampai pada akhirnya nanti kita akan dipertemukan kembali oleh-Nya, inya Allah...
Dari aku, yang selalu rindu kalian, namun tak tahu dengan kalian..


akuasaa